Senin, 14 November 2016

Attack on Titan: Dibangun untuk Fans!

w Attack on Titan: Dibangun untuk Fans!

aot
Seberapa tertariknya Anda dengan game action dari Koei Tecmo dan Omega Force yang akhirnya tiba di pasar Barat – Attack on Titan akan sangat bergantung pada seberapa familiarnya franchise ini di hidup Anda pribadi. Jika Anda termasuk gamer yang tak senang membaca manga atau menonton anime  dan sulit mengerti mengapa hype soal judul anime ini begitu kuat dan dipuja-puji, maka game ini mungkin tak akan masuk radar sama sekali. Namun jika Anda termasuk salah satu yang mencintai manga atau seri animenya dan mengerti seberapa besar potensi franchise ini bisa berakhir jadi game action yang mumpuni, maka ini adalah jawaban pertanyaan yang sudah lama Anda nanti. Apalagi mengingat banyak proyek sebelumnya yang berusaha membawa daya tariknya ke industri game, namun tak berakhir manis.
Attack on Titan: Wings of Freedom memang terlihat seperti sebuah proyek super menjanjikan sejak awal ia diperkenalkan. Omega Force, terlepas dari statusnya sebagai developer yang berasosiasi kuat dengan nama Dynasty Warriors, sepertinya mengerti jelas apa yang membuat franchise ini begitu dicintai. Mereka mengejar kualitas visual yang serupa dengan seri animenya, mempertahankan voice act versi Jepang, dan meramu sisi gameplay yang berkaitan kuat dengan ragam sistem yang dijual seri anime / manga-nya. Berhasil atau tidak mereka membangun konten yang cukup untuk terus membuat Anda tertarik dan memainkannya? Itu akan jadi tantangan yang lain.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game Attack on Titan: Wings of Freedom ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang dibangun untuk fans? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Attack on Titan: Wings of Freedom ini mengambil timeline Season 1 versi animenya.
Attack on Titan: Wings of Freedom ini mengambil timeline Season 1 versi animenya.
Bagi Anda yang sudah familiar dengan franchise ini di media yang lain, Attack on Titan: Wings of Freedom ini sendiri mengambil keseluruhan timeline cerita dari Season Pertama animenya sebagai basis plot. Tak ada ekstra konten sama sekali dari versi manga yang belum diadaptasikan menjadi menjadi anime, sehingga Anda yang takut dengan spoiler tak perlu cemas menjajalnya. Sementara untuk penggemar anime yang berharap seri ini akan memvisualisasikan secara dinamis halaman yang belum ada di versi anime, Anda tak akan menemukan hal tersebut di sini.
Lantas, bagaimana dengan Anda yang belum familiar? Sejujurnya, mencicipi Attack on Titan versi game ini akan berujung pada sebuah kisah tanpa konklusi jelas, itu yang bisa dipastikan. Anda akan mengerti bahwa ini adalah soal sebuah pasukan khusus di kota pertahanan terakhir manusia yang bertarung melawan makhluk humanoid raksasa.
Anda yang sama sekali tak familiar dengan franchise Attack on Titan tak akan mendapatkan satu konklusi yang jelas.
Anda yang sama sekali tak familiar dengan franchise Attack on Titan tak akan mendapatkan satu konklusi yang jelas.
Sementara di sisi lain, Anda yang hanya menonton versi anime dan takut mendapatkan spoiler dari game ini tak perlu banyak khawatir.
Sementara di sisi lain, Anda yang hanya menonton versi anime dan takut mendapatkan spoiler dari game ini tak perlu banyak khawatir.
Mereka terlihat telanjang dengan tanpa alat kelamin yang tujuannya sepertinya hendak memusnahkan penduduk kota. Anda akan mengenal beberapa karakter penting yang bisa disebut sebagai “karakter” utama di antara lusinan yang ada, lore di balik eksistensi ragam hal yang ada Anda temui, hingga peran mereka masing-masing. Namun jika Anda mencari sebuah konklusi definitif dan jawaban? Maka seperti seri adaptasi anime pada umumnya, Anda tak akan mendapatkannya di sini.
Tak hanya dari perspektif Eren, Anda juga akan berperan sebagai beberapa karakter ikonik yang lain.
Tak hanya dari perspektif Eren, Anda juga akan berperan sebagai beberapa karakter ikonik yang lain.
Attack on Titan: Wings of Freedom akan mengambil perspektif beragam karakter untuk mode ceritanya, tidak dari Eren saja. Koei Tecmo dan Omega Force berhasil memecah cerita dengan memberikan kesempatan bagi  Anda untuk berperan sebagai Mikasa, Armin, ataupun sang legenda – Levi di dalamnya. Berita baiknya? Anda yang sudah menikmati versi anime/manga dan malas untuk melihat jalannya cerita yang sudah Anda ketahui ini bisa langsung melewatinya begitu saja, sehingga Anda akan bergerak dari satu sisi aksi ke sisi aksi lainnya dengan cepat.

0 komentar:

Posting Komentar