Kesan Pertama
Ketika membicarakan kata “klasik”, kami sendiri tak pernah membayangkan bahwa game ini benar-benar akan menawarkan apa yang Anda kenal dari sistem JRPG masa lampau. Walaupun menawarkan kualitas visual yang terasa sederhana dan modern di saat yang sama, ia terasa klasik lewat kembalinya beberapa elemen gameplay yang akan terasa familiar untuk Anda yang tumbuh besar dengan judul-judul JRPG raksasa di masa lalu. Sebagai contoh? Game ini memuat bar Active Time Battle atau ATB untuk giliran serang! Benar sekali, sistem yang diusung seri Final Fantasy klasik tersebut kembali! Berita baiknya, mereka tak sekedar menjual sensasi nostalgia seperti ini saja. Tokyo RPG Factory juga menyuntikkan beberapa inovasi baru di atas lapisan mekanisme ini untuk menawarkan sebuah sensasi yang segar dan menyegarkan. Hasilnya? Pantas untuk diacungi jempol.Satu hal yang mengejutkan kami adalah cerita yang ia tawarkan. Di awal cerita, ketika Anda mulai memahami plot dasar yang hendak diusung, I Am Setsuna mungkin akan terasa klise dan terdengar seperti plot yang sudah sempat ditawarkan oleh game JRPG di masa lalu. Namun seiring dengan progress cerita Anda bergerak, Anda akan mulai sadar betapa “gelapnya” game ini di atas visualnya yang mungkin terlihat lucu dan imut. Kematian, pengorbanan, hingga rasa putus asa menjadi tema yang sering berulang dan membuat garis cerita yang muncul terasa kuat, dewasa, dan juga emosional di saat yang sama. Satu pujian khusus juga pantas dilayangkan untuk OST-nya yang cukup berkesan.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal apa itu I Am Setsuna. Jika Anda termasuk gamer yang tumbuh dewasa dengan JRPG di masa lalu, you don’t want to miss this one for sure..
0 komentar:
Posting Komentar